Tag Archives: Pilkada Ajatappareng

Sejarah RMS

Rusdi Masse, dari sopir jadi juragan kapal

Perantau asal Sidrap, Sulawesi Selatan H. Rusdi Masse yang merintis karirnya sebagai buruh dan sopir truk ternyata berhasil menjadi pengusaha kapal.

Hal ini disampaikan Rusdi Masse saat ditunjuk sebagai tokoh Succes Story dalam Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XIII yang digelar di Menara Bosowa Makassar, Minggu (26/8).

“Hanya bermodalkan uang Rp75.000 saya pergi kerja di Jakarta. Naik kapal dengan baju 3 lembar. Orang yang pertama melihat saya di Jakarta itu pak Sadikin Aksa. Waktu itu saya bekerja sebagai tukang susun mobil,” ucap dia.

Ketika itu Kalla Lines percayakan perusahaan Bosowa untuk mengangkut kendaraan, dia mengaku hanya gaji yang diterima hanya Rp100 ribu dengan intensif Rp1.000 per unit kendaraan. “Pengiriman pertama saya ingat keuntungan 92 unit mobil mencapai Rp45 juta pada tahun 1997. Sampai hari ini kita masih tetap kerja di unit bosowa,” ucap dia

Dia menceritakan Indonesia ini adalah negara kepulauan. Pemakai kendaraan terbanyak di seluruh dunia terutama sepeda motor. “Kondisi ini yang akhirnya mendorong saya mengambil keputusan untuk membeli kapal. Utamanya kapal yang khusus mengangkut sepeda motor,” urai dia.

Dia mengaku sempat meminta bantuan pinjaman ke Sadikin Aksa untuk pengadaan kapal. “Saya di referensikan ambil modal di Bank Kesawan. Akhirnya saya beli kapal dan masukkan ke Makassar. Setelah PT. IKI (industri kapal) Makassar mengerjakan pesanan kapal yang saya inginkan,” ucap dia

Akhirnya pesanan kapal miliknya selesai dan di berangkatkan ke Jakarta. “Saya undang dealer motor untuk persentasi konsep pengiriman kapal ke mereka. Dua hari setelah persentasi kapal datang dan saya yakin mereka akan memesan langsung,” kata dia.

Bahkan, lanjutnya beberapa dealer motor di Jakarta berebut untuk menggunakan kapal angkutan kendaraan itu. “Jadi saya minta tambahan ke Bank Kesawan untuk beli kapal lagi. Akhirnya saya sudah memiliki 20 unit kapal sekarang,” sebut dia.

Keyakinan yang melekat dalam diri Rusdi Masse pada saat itu adalah keberanian dan mampu memegang kepercayaan. “Selain keberanian, hal yang paling saya jaga saat itu adalah kepercayaan,” ujarnya.

Berkat dorongan pak Erwin Aksa dan Sadikin, hingga hari ini saya tetap bergelut di bisnis pelayaran, dengan memegang komitmen agar pelayanan yang terbaik.

“Saya banyak belajar dari pak Sadikin Aksa. Dia tetap bos saya sampai sekarang. Karena saya di Sidrap, Pak Sadikin aktif terus mengontrol usaha saya di Jakarta. Sampai soal pajak dan audit sadikin saya banyak belajar dari dia,” ungkapnya.

Setelah menjadi pengusaha kapal angkutan melalui perusahaan PT. Bayumas Jasa Mandiri (BJM) Jakarta, dia mencoba untuk terjun ke politik dengan mencalonkan diri sebagai Bupati Sidrap.

“Yang paling tidak bisa dilupakan, waktu mau maju di pilkada, saya harus minta ijin dengan pak Sadikin dan Erwin Aksa. Takutnya mereka tidak setuju dan akan berpengaruh dengan usaha saya,” ungkap dia.

Ternyata dukungan kedua tokoh ini telah mendorong karir dirinya menjadi orang nomor satu di Kabupaten Sidrap, Sulsel. “Saya tidak sangka, seorang bruruh dan supir truck seperti saya bisa jadi bupati dalam kurun waktu 10 tahun. Patut saya syukuri,” ujar Rusdi di hadapan ratusan peserta PSBM XIII di Menara Bosowa Makassar.

via SAUDAGAR BUGIS: Rusdi Masse, dari sopir jadi juragan kapal – Bisnis.com


LSI: Ridho Menang di Sidrap

Quick count Lembaga Survei Indonesia (LSI) di pilkada Sidrap
memenangkan paket Rusdi Masse-Dollah Mando (Ridho) dengan perolehan
36,5 persen suara. Pasangan yang diusung Golkar Walahuddin-Insan P
Tanri (Walani) dengan perolehan 32,12 persen.

Suara sisanya dibagi anatara pasangan Rahmat, Cahaya, dan Satria.
Demikian rilis tim pemengan Ridho beberapa saat lalu.(*)


suliandio7.blogspot.com


Syahrul Setuju Pelantikan Zain Tetap 28 Oktober

Parepare terpilih M Zain Katoe bersama wakilnya Sjamsu Alam sesuai
jadwal semula, yakni 28 Oktober mendatang di gedung DPRD setempat.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Partai Golkar Parepare Kaharuddin
Kadir, Senin (13/10), di kantor dewan setempat. Menurutnya, permintaan
dilantik 28 Oktober sesuai jadwal tahapan KPU sebelumnya, disampaikan
langsung Zain ke Syahrul.

"Hal itu disampaikan Zain kepada Pak Gub (Gubernur Syahrul Yasin
Limpo) di Gubernuran Makassar kemarin malam (12/10) ketika berkunjung
bersama Pak Ketua DPRD (Muhadir Haddade) sekitar pukul 21.30," kata
Kaharuddin.
Ditambahkan, karena pada awalnya tahapan pelantikan dijadwalkan 28
Oktober sehingga ia menilai hal itu tidak perlu lagi dibawa ke tingkat
panmus untuk dikonsultasikan.
Kahar mengatakan, ada beberapa alasan Zain meminta ia dilantik pada 28
Oktober nanti. "Beliau menginginkan tidak ada polemik yang muncul
terkait pelantikannya, sehingga beliau meminta agar pelantikan digelar
sesuai jadwal semula," ujarnya.
Selain itu, dikatakan Kaharuddin, pada 28 Oktober nanti merupakan hari
berkesan bagi pribadi Zain. Selain bertepatan dengan hari sumpah
pemuda, 28 Oktober itu, Zain pertamakalinya dilantik sebagai wali kota
pada period sebelumnya.
"Dan pada Tanggal 28 Oktober, beliau menikah dan bertepatan dengan
ulang tahun istri beliau," sebutnya.
Tidak Profesional
Sebelumnya, pihak panmus dewan setempat telah berkonsultasi dengan
Sekretaris Provinsi Sulsel Muallim dan pihak panmus mendapat
penyampaian dari Muallim jika gubernur tidak memiliki waktu melantik
pada 28 Oktober, kecuali antara 13-15 Oktober.
Sehingga, akhir pekan lalu, panmus kembali ke Parepare dengan
mengantongi kabar kesediaan gubernur melalui Muallim bahwa pelantikan
akan digelar 15 Oktober.
Mengenai kabar terakhir bahwa Zain-Sjamsu rupanya tetap akan dilantik
seperti jadwal semula yaitu 28 Oktober oleh gubernur, anggota panmus
DPRD Parepare Abd Rahman Saleh menyayangkan adanya pendapat berbeda
yang disampaikan pihak humas pemprov, sekprov, dan gubernur sendiri.
"Menurut saya, pihak pemprov, dalam hal ini humas pemprov dan
sekretaris provinsi tidak perofesional dalam memberi penjelasan
terkait pelantikan wali kota. Humas pemprov mengatakan tidak ada
pelantikan pada 15 Oktober sementara Sekprov mengaku Pak Gubernur
hanya punya waktu (melantik) antara 13-15 Oktober," tandasnya.
Belakangan, Gubernur Syahrul dikabarkan menyatakan langsung
kesediaannya melantik Zain Katoe pada 28 Oktober mendatang setelah
Syahrul dijumpai langsung oleh Zain dan Ketua DPRD Parepare Muhadir
Haddade di Makassar, Minggu (12/10) lalu.
Karena itu, pihaknya sebagai anggota panmus akan meminta ketua panmus
agar kembali mendatangi gubernuran dan menemui langsung gubernur
terkait pelantikan, agar tidak ada bias informasi yang berbeda seperti
yang disampaikan pihak humas dan sekprov.


suliandio7.blogspot.com


Lira Dukung Walani di Sidrap

LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Sidrap menyatakan mendukung
pasangan A Walahuddin Habib-Insan P Tanri sebagai calon Bupati-Wakil
Bupati Sidrap periode 2008-2013. Lira menilai visi misi pasangan ini
realistis untuk membangun Sidrap.
"Setelah semua kandidat memaparkan visi-misinya, saya sebagai Bupati
Lira Sidrap memilih memberikan dukungan terhadap pasangan Walani. Ada
enam alasan kami menyatakan mendukung Walani," kata Bupati Lira
Sidrap, Taufan, usai mengikuti penyampaian visi-misi di Ruang
Paripurna Gedung DPRD Sidrap, Minggu (12/10).

Alasan tersebut antara lain latar belakang pasangan calon yang
merupakan perpaduan birokrat dan pengusaha sudah teruji dan memiliki
pengalaman di bidang masing-masing. Kedua pasangan calon memiliki
background pendidikan yang baik.
"Visi-misi yang ditawarkan realistis dan menyangkut kebutuhan mendasar
masyarakat, memiliki prioritas pembangunan di segala aspek, memiliki
agenda untuk mensejahterakan rakyat, dan memiliki enam program
unggulan," sebutnya.
Keenam unggulan dimaksud adalah penggratisan di bidang pendidikan,
kesehatan, pelayanan KTP, pelayanan kartu keluarga, pelayanan akta
catatan sipil, dan retribusi jaringan irigasi.
Taufan mengaku, pernyataan dukungan Lira Sidrap tersebut, juga sudah
diketahui Gubernur Lira Sulsel Idham B Ramadhan dan mendapat respon
positif.


Parepare Bersih-bersih Atribut

Mulai pagi tadi hingga siang ini, Panitia Pengawas (Panwas) Pemilu Wali Kota Parepare yang bekerja sama dengan komisi pemilihan umum (KPU) dan pemerintah kota melakukan pembersihan atribut kandidat, mulai dari pelosok hingga pusat kota.

Ketua Panwas Pemilu Parepare Sulhayat Takdir mengatakan, mulai tadi malam beberapa kandidat sudah menghubunginya bahwa mereka siap menurunklan sendiri baliho dan atribut lainnya.

Masih ada beberap ayang berukuran kecil yang masih terpajang. “Itu yang kita turunkan, kalau dia bentuk stiker, kita lucuti,” katanya. Pencoblosan di Pilkada Parepare akan dilaksanakan Kamis (28/8) mendatang.(*)


Asri Galang Warga Sidrap di Jakarta

Kandidat Bupati Sidrap usungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Bulan Bintang (PBB), Asri Syamsuddin, pekan ini, menggalang kekuatan di Jakarta.
Asri kepada Tribun, mengaku sementara menemui tokoh-tokoh masyarakat Sidrap yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya untuk meminta restu dan doa menuju kursi nomor satu di Bumi Nene Mallomo.

Asri menggandeng Adam Malik sebagai calon wakilnya. Adam adalah mantan wakil wali kota di Kalimantan yang juga seorang pengusaha sukses di daerah tersebut.
Asri yakin, dengan dukungan tokoh masyarakat Sidrap yang berdomilisi di daerah lain bisa menambah amunisi baru baginya. “Mereka pasti memiliki basis tersendiri karena mereka termasuk keluarga besar di Sidrap,” katanya.
Ditanya siapa tokoh yang telah ditemuinya, Asri enggan menyebutkan. “Saya tidak usah sebut namanya karena beliau-beliau tidak ingin dipublikasikan,” katanya per telepon.


Bendera Terbalik di Kantor Lurah Lompoe

Kejadian unik mewarnai peringatan HUT ke-63 Kemerdekaan Indonesia tahun ini. Bendera yang dikibarkan di halaman kantor Lurah Lompoe, Jumat 15 Agustus terbalik.Warna merah di bawah dan putih di atas. Kuat dugaan, pengibaran bendera putih merah itu dilakukan warga Lompoe yang mengecam kebijakan lurah terkait kasus pungutan Prona.

Sekretaris Lurah Lompoe, Usseng, tidak menyangkali pengibaran bendera terbalik tersebut. Dia mengaku yang pertama melihat bendera dengan putih di atas dan merah di bawah saat tiba di kantor pagi. “Ini bukan kesalahan saat bendera dinaikkan. Kemarin (maksudnya Kamis 14 Agustus, red), saya masih melihat bendera merah putih,” kilahnya saat disinggung kesalahan terjadi saat bendera dikibarkan Rabu lalu.

“Bendera tidak pernah kami turunkan. Makanya kami bingung kenapa benderanya
terbalik. Mungkin ada oknum yang iseng sengaja membalik,” tuding Usseng yang enggan menanggapi kejadian itu dikaitkan dengan kasus prona.

Namun berbeda dugaan Udin, warga Lompoe yang menyebut kejadian itu dilakukan
warga sebagai bentuk protes atas kebijakan lurah dalam prona. Selain warga, penjabat Walikota Parepare, HA Sulham Hasan juga menguatkan dugaan itu. “Mungkin ini apresiasi warga yang tidak senang lagi terhadap lurahnya,” ucapnya.

Kejadian itu cukup disayangkan semua pihak. Kabag Ops Polresta Parepare, Kompol Robert Da Costa, Jumat 15 Agustus kemarin, malah mengaku akan menyelidiki motif kejadian tersebut.

“Kalau memang memerotes lurah, itu sah-sah saja. Ya, asal jangan alat negara yang dipermainkan. Itu kan melawan hukum,” kata Robert. Begitu halnya
dengan Ketua DPRD Parepare, H Muhadir Haddade, yang ikut menyayangkan protes warga dengan mempermainkan alat negara tersebut.